Wednesday, January 30, 2013

Meramal Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG

Lewat cara sederhana Anda bisa menebak 
jenis kelamin bayi di awal kehamilan.
 
Setiap orangtua tentu mengidamkam melahirkan bayi yang sehat. Entah itu, bayi laki-laki yang tampan atau bayi perempuan yang cantik.
Namun, tak bisa dipungkiri bila banyak calon ayah dan ibu yang sudah penasaran jenis kelamin calon bayi mereka sejak awal kehamilan. Masalahnya, jenis kelamin bayi umumnya baru bisa dilihat di layar ultrasound (USG) saat kehamilan berusia lebih dari 4 bulan.
Tapi, tahukah Anda, lewat cara sederhana Anda bisa menebak jenis kelamin si jabang bayi di awal kehamilan dan tanpa USG, seperti dikutip dari laman Modern Mom. Ingin tahu caranya? Ini langkah-langkahnya:

Langkah 1

Ketika memeriksa kandungan ke dokter, coba catat jumlah denyut jantung calon bayi setiap menit. Banyak orang percaya jika detak jantungnya terdengar sampai 140 kali per menit, kemungkinan besar dia berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan jika denyut jantungnya kurang dari itu, bisa jadi perempuan.
 

Langkah 2
Coba perhatikan saat Anda ‘mengidam’ di awal-awal kehamilan. Jika Anda merasa selalu menginginkan makanan yang manis-manis, bersiap-siaplah memiliki anak perempuan. Sebaliknya, jika Anda menyukai yang asam dan asin selama kehamilan, ini diyakini akan melahirkan anak laki-laki.

Langkah 3
Juntaikan kalung dengan bandul di atas perut Anda. Coba perhatikan, jika cincin bergerak maju mundur, hal ini dipercaya jenis kelaminnya perempuan. Tapi, jika bergerak dalam pola lingkaran, seorang janin bayi laki-laki sedang tumbuh di dalam perut Anda.

Langkah 4
Perhatikan langkah kaki Anda saat berjalan. Jika berjalan anggun, besar kemungkinan Anda akan memiliki seorang putri. Tapi, jika Anda cenderung menjadi canggung dan lebih sering menabrak, Anda kemungkinan akan memiliki seorang putra.

Langkah 5
Ada juga yang percaya jika seorang wanita hamil mengalami mual dan muntah yang hebat, besar kemungkinan dia akan segera memiliki seorang anak perempuan. Tapi, jika saat hamil tidak terlalu mual dan muntah, bisa jadi bayinya laki-laki. (pet) • VIVAnews

Wednesday, January 23, 2013

Konseling Laktasi dengan Bidan Mala

Pagi ini aku ke RS di temani oleh suamiku, memang selalu di temanin sih, hehehehe... Setelah hampir 1 1/2 bulan aku gak kontrol si dede, gara-gara 2 minggu kemarin cuaca yang tidak mendukung dan sempet banjir heboh di Jakarta, akhirnya hari ini bisa kunjungan lagi ke dr. Winur..

Ternyata oh ternyata pasien dr. Winur hari ini banyak banget (faktor 2 minggu RS kebanjiran),, walau dapat nomor antrian ke-7, terpaksa deh harus relaa nunguin sampe di panggil, sambil nunggu di panggil, menuhin janji bulan kemarin yang harus periksa Lab, kita ke Lab dlu deh.. untung ada Tante Iyus jadi gak perlu antri di Lab, langsung masuk...Selesai dari lab balik lagi ke ruang tunggu dr. Winur, huftt ternyatooo masih lamaaaaa sekaliiii di panggilnya,, katanya gara2 ada pasien yang di kiret.. Dan mulai deh si papa Ferry gelisah, gara2 bosnya telpon suruh ke kantor,, hadeeehhhhh aya2 wae lah,, terpaksa deh di tinggalin sendirian kali ini,, dan akhirnya aku baru masuk ruang praktek jam 11 siang.. 

Jeng jeng jeng,, kali ini langsung suruh tiduran buat USG, mungkin karena si dokter udah kecapean kali yaa saking banyak bgt pasiennya, blaa blaa blaa selesai usg alhamdulillah si debay sehat, usianya 17w 5d, beratnya 200gr, kata dokternya sih normal malah berat si debay lebih.. tapi aku gak sempet foto hasil usgnya, abis si papa Ferry pulang duluan siyyyy.. Selesai usg si dokter cuma nanya, udah periksa lab blum dan sudah konseling laktasi blum.? aku jawab baru periksa lab dan baru mau konseling hari ini dok..

Well, di dr. Winur selesai, tinggal nunggu konseling nih,, ternyata ada 2 pasien lagi yang mau konseling bareng, dan mereka bersama suami2nya, huhuhuhuh sedih gw sendirian :(. Jam 1/2 12 baru mulai konseling yang mandu Bidan Mala, Bidan Mala mulai panjang lebar ngejelasin asupan makanan ibu hamil, apa itu asi, manfaatnya kolostrum (asi pertama), asi eksklusif, MPASI sampe cara memerah asi untuk wanita karir (gw bangetttt) dan bla bla bla blaa,,banyak banget deh penyelasannya.. dan yang paling aku inget, dari penjelasan dr . Winur di pertemuan bulan lalu, kalau ibu hamil itu gak perlu minum susu hamil,, dan sekarang Bidan Mala ngejelasin lagi, ternyata lebih baik minum susu Pasteurisasi / UHT daripada susu hamil, dan untuk pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI), si bayi lebih baik dikasih susu UHT daripada susu formula...

Setelah panjang lebar ngejelasin dan tanya jawab, terakhir kita disuruh praktek merawat puting payudara (maaf klo agak porno), karena yang lain maunya sendiri2 (karena malu), aku dapet giliran pertama. Bidan Mala mulai ngajarin membersihkan puting pake baby oil (selain baby oil bisa pake minyak kelapa atau minyak zaitun), di diamkan selama 10-15 menit, setelah itu puting dipijit sambil ditarik searah jarum jam 3 dan 9 serta 6 dan 12 sebanyak 10 kali.. dan yang terakhir dipijit sambil di plintir searah jarum jam 3 dan 9 serta 6 dan 12 sebanyak 10 kali juga.. walau baru pertama, tapi hasilnya oke banget..
  
Wuihhhh ternyata pertemuan kali ini banyak banget ilmu yang aku dapetin dari Bidan Mala.. Oiya untuk biaya konseling Laktasi Rp. 75.000,- (lumayan mahal siyyy).. tapi sangat-sangat bermanfaat lohhh bundaa.. dan Thankyou Bidan Mala untuk pertemuan kali ini..