Astagfirullah.. Untuk kesekian kalinya saya harus melihat Recent Update in my Blackberry Messanger bout her Profile Pict..tadinya ekspresi saya datar-datar saja lihat
fotonya sendiri maupun yang bersama pacarnya. tapi mata saya gak tahan untuk
gak melotot pas liat sebuah foto dia yang tidak memakai jilbabnya
dan itu dengan pacarnya. sangat jelas. hela napas panjaaang.... ohh My God, Please forgive her..Yaa Allah Maafkan kesalahannya.. dan ini terjadi tidak hanya sekali ataupun dua kali, tapi sudah sering..bagi
saya, memasang foto tanpa jilbab bagi yang sudah berjilbab itu terkesan
memainkan agama. oke, saya bukan ahli agama. juz 30 pun tidak saya hafal
seluruhnya. saya menyadari saya masih berilmu dangkal sekali untuk
urusan religi. bahkan mungkin "dia" ini lebih dulu berjilbab. tapi kenapa
dia masih bebas berpose di kamera untuk kemudian dikonsumsi publik? dan
bersama orang yang... okelah, itu pacar dia atau mungkin calon suamnya. apa malahan gak malu tu?
wahai Nabi! katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, "hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." yang demikian itu agar mereka tidak diganggu. dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Al Ahzab:59)
Asy
Syaih Athiyah Shoqor (Ulama` ternama Mesir) ketika ditanya hukum
seorang wanita yang cuma mengenakan penutup kepala yang bisa menutup
rambut dan leher saja tanpa memanjangkan kain penutup itu ke dada dan
sekitarnya, beliau menjawab dengan membagi permasalahan menutup aurat
(kepala) itu menjadi tiga :
- Khimar (kerudung) yaitu segala bentuk penutup kepala wanita baik itu yang panjang menutup kepala dada dan badan wanita atau yang hanya rambut dan leher saja.
- Niqob atau burqo`(cadar) yaitu kain penutup wajah wanita dan ini sudah ada dan dikenal dari zaman sebelum Islam datang seperti yang tertulis di surat kejadian dalam kitab Injil. Namun kata beliau ini juga kadang disebut Khimar
- Hijab (tutup) yaitu semua yang dimaksudkan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya fitnah jinsiyah (godaan seksual) baik dengan menahan pandangan, tidak mengubah intonasi suara bicara wanita supaya terdengan lebih menarik dan menggugah, menutup aurat dan lain sebagainya, semuanya ini dinamankan hijab bagi wanita
level
saya mungkin memang baru sebatas nomor 1. tidak sedikit teman saya yang
sudah menapaki nomor 2 dan 3. belajar dari mereka, saya bertekad
minimal saya mempertahankan khimar saya. bismillah.. toh khimar, burqo,
dan hijab tidak kemudian menjadikan perempuan jelek atau hina. tetapi
cantik di hadapan-Nya. adakah kepuasan di diri "dia" ketika
terang-terangan membuka jilbab untuk hal yang menurut saya amat sangat
gak penting? wanna show your boyfriend that you have beautiful hair?
wanna tell the world that your skin is "wow"? hmm,, kaya misuh ya..
menurut
saya, penutup aurat adalah amanah. Al Qur'an jelas-jelas menuliskannya.
saya sendiri menyadari cara berjilbab saya masih sekedar menutup dada
dan leher jangan sampe kelihatan. penghargaan yang saya berikan terhadap
diri saya adalah saya berusaha menjaga khimar saya. saya pun merasa
sangat terjaga. saya ingin pelindung ini ada bersama saya hingga saat
nanti saya terakhir kali bernapas. cinta dan berkah-Nya seperti selalu
ada di setiap langkah saya bersama khimar. tentunya, saya ingin lebih
baik dari ini. semoga Sang Pelindung Umat memberikan yang terbaik bagi
saya dan teman-teman muslimah di luar sana. amin amin yaa robbal'alamin
No comments:
Post a Comment