Seperti membaca novel,,seru, dramatis.. Mari kita simak cerita berikut..
Tulisan yang dimuat di rubrik opini kompasiana oleh Heru Andika
berjudul “Teori Konspirasi Hilangnya Pesawat MH370″ melengkapi informasi
penting guna mendukung dan mengungkap kejadian yang sesungguhnya.
Keanehan Pemberitaan Media
Penulis mengawali tulisan ini
denganpersfektif lain yang nggak pernah diungkap oleh pemberitaan selama
ini. Berita yang sering didengar dan lihat adalah?bahwa pesawat MH370
dengan jumlah penumpang 200 orang lebih dari beberapa negara sedang
melakukan perjalanan dari Malaysia menuju Beijing China, kemudian
beberapa saat setelah melakukan penerbangan pesawat tidak bisa dideteksi
atau luput dari panatauan radar/satelit. Hingga hilangnya pesawat
tersebut hingga saat ini terus dilakukan upaya pencarian oleh masing
masing negara termasuk termasuk USA.Pemberitaan ini kelihatan sangat
teknis dan menyederhanakan pokok permasalahan sesungguhnya, padahal
dibalik semua itu sebenarnya sudah ada kronologi/kejadian yang
sesungguhnya jauh jauh hari atau pada saat setelah tidak ditemukan
pesawat MH370. Bahkan dalam uraian tulisan ini penulis mengungkapkan
siapakah aktor utama misteri hilangnya pesawat tersebut.
Semua Berawal dari Sini
Saat Pasukan
Amerika Serikat menarik diri dari Afghanistan, salah satu dari peralatan
komunikasi untuk komando dan pengendalian yang biasa digunakan untuk
mengendalikan pesawat UAV mereka (ingat ! ini salah satu senjata yang
dikabarkan digunakan untuk menyergap Osama Bin Laden) dibajak oleh
gerilyawan Taliban.
Pembajakan ini
dilakukan saat gerilyawan Taliban mencegat iring-iringan kendaraan
militer pasukan AS yang hendak bergerak pulang ke AS, menuju bandara di
suatu daerah perbukitan di Afghanistan.
Serangan gerilyawan
Taliban tersebut menewaskan 2 personil militer AS, merampas segala
peralatan militer yang penting termasuk yang bersifat “rahasia”, yaitu
“command and control system” yang tersebut di atas, seberat 20 ton dan
sedang di pak terpisah dalam 6 peti kayu. Peristiwa ini berlangsung pada
bulan Februari 2014. Sayang tanggal pastinya tak disebutkan.
Gerilyawan Taliban menginginkan uang dari hasil penjualan “senjata rahasia” tersebut.
Kepada siapa?
Siapa lagi jika
bukan Russia atau RRC. Dan pemerintah China adalah pemenang nya. Mereka
berani bayar mahal, dan segera mengirimkan 8 orang agen intelijen nya ke
Afghanistan, markas Taliban setempat, dan melakukan analisa dan cek
fisik atas “barang dagangan” yang ditawarkan.
Kesepakatan bisnis dicapai, jutaan US Dollar dikabarkan dibayarkan kepadagerilyawan Taliban.
Bayangkan!
Dengan alat itu, jika berhasil menemukan “cracking code” nya…..berhasil
mempelajari titik kelemahannya, atau bahkan membuat tiruannya, betapa
tidak berguna nya UAV (Pesawat intai tanpa awak/drones) milik AS di
medan perang manapun. Apalagi jika berkonflik dengan RRC !!
Singkat kata,
diputuskan lah bahwa keenam peti kayu berisi peralatan komando yang
dianggap senjata rahasia rampasan perang tersebut, entah bagaimana suatu
hari di awal Maret 2014, transit di kargo Kuala Lumpur International
Airport, Malaysia, untuk selanjutnya dibawa ke Beijing RRC, sebagai
kargo samaran…..rute pengirimannya pun tak langsung dari Afghanistan
yang lebih dekat ke RRC, namun di “putar” terlebih dahulu ke Malaysia
agar tak mencurigakan pihak AS dan sekutu nya.
Namun sebelum dibawa langsung ke Beijing, kargo tersebut dititipkan sementara di Kedubes RRC di KL,Malaysia.
Sementara itu pemerintah AS melalui badan intelijennya seperti CIA, dan NSA tak tinggal diam.
Mengetahui ada
“senjata rahasia berbahaya” yang hilang dicuri, mereka pun segera
mengontak sahabat karib mereka…Agen Rahasia Israel yang terkenal
kehandalannya di dunia intelijen internasional sejak tahun 1950-an.
Mereka berhasil menjejaki dan melacak keberadaan kargo “tak wajar” ini
di Malaysia. Dan mereka memutuskan untuk membuntuti lalu merampas balik
di saat yang tepat. Bila perlu dengan teknik sabotase ataupun pencegatan
konvoi ala gerilyawan Taliban di atas.
Di sisi lain,
Pemerintah RRC memutuskan hanya menyimpan kargo “tak wajar” selama satu
hari. Diputuskan bahwa kargo ini akan “dititipkan” pada pesawat terbang
sipil yang tak mencurigakan, untuk menghindari agen intelijen AS yang
mereka sadari tak akan tinggal diam.
Singkat kata dipilihlah, flight Malaysian Air System (MAS) nomor penerbangan MH-370, yang terbang menjelang tengah malam dar KL, dengan ETA (estimated time arrival) di Beijing sekitar 4,5 jam setelah lepas landas dari KL. Mungkin sekitar pukul 5 atau 6 pagi waktu Beijing.
Di dalam daftar
penumpang, diisukan terdapat 5 WN AS dan agen rahasia Israel (MOSSAD)
yang telah terlatih dengan pengendalian pesawat terbang Boeing.
Dicurigai, dua WN Iran yang menggunakan passport curian, sebenarnya
adalah para agen Israel yang menyamar tersebut.
Dengan kecanggihan alat sadap mereka….dicurigai, pada saat kontak terakhir co-pilot Fariq dengan tower KLIA menjelang perbatasan Vietnam pukul 01.30 waktu Malaysia, saat itulah para agen rahasia AS tersebut melakukan jamming signalterhadap sistem pengendalian dan komunikasi pesawat, serta mengambil alih kemudi pesawat dengan remote control.
Dikabarkan, setelah peristiwa Menara WTC 9/11 tahun 2001, seluruh pesawat Boeing dihubungkan dengan sistem remote control agar pesawat dapat dikendalikan oleh pihak selain pilot, dari darat (tower) ataupun pesawat intai militer seperti AWACS.
Tujuannya untuk
menghindari pembajakan pesawat yang mengambil alih kemudi pesawat
seperti peristiwa tanggal 9 September 2001. Kendali pesawat dapat
dilumpuhkan dari dara atau pesawat AWACS yang mengikuti pesawat yang
dibajak, sehingga diharapkan upaya pembajak mengarahkan pesawat sesuai
keinginan mereka, dapat dicegah.
Kelima agen
rahasia AS dan Israel tersebut mengambil alih sistem kemudi pesawat
segera, dan membelokkan arah penerbangan ke arah barat. Mengapa?
Ini misi hendak
menyabot operasi intelijen RRC. Maka adalah hal konyol jika terbang
menuju timur seperti Filipina dan Guam yang sebenarnya terdapat
pangakalan militer AS yang dapat dengan mudamenyelamatkan/mendaratkan
pesawat tersebut. Namun rutenya harus melalui Laut China Selatan yang
saat ini sedang habis-habisan dipantau oleh segenap radar maupun
alutsista RRC, akibat konflik sengketa wilayah yang melibatkan 6 negara,
termasuk RRC dan Filipina.
Radar militer
milik Malaysia, Thailand dan India sebenarnya telah melacak pesawat “tak
dikenal” saat itu. Namun sayang nya reaksi mereka tidak cepat atau
memang dibuat begitu?
Pesawat MH 370
terbang di atas laut Sumatra Utara, Kep. Anambas Selatan India dan
mendarat di Maladewa untuk isi avtur (Inilah yang menyebabkan beberapa
nelayan di wilayah tersebut bersaksi sempat melihat “penampakan” pesawat
tersebut.
Tujuan selanjutnya, pesawat Boeing 777-300 ER MAS flight
MH 370 beserta seganap awak, penumpang dan terutama kargo nya, akan
diterbangkan ke pangkalan militer AS dan Inggris di pulau atol Diego
Garcia di tengah Samudera Hindia. Yang hanya beberapa ribu kilometer
jaraknya dari Maladewa. Lebih dekat daripada jarak KL-Beijing.
Di sana, kargo dipindahkan, diduga juga bersama Black Box nya agar pesawat tak terlacak jika jatuh.
Dari Diego Garcia, pesawat selanjutnya diterbangkan lagi, kali ini melaui perangkatremote control yang dimiliki US Air Base Diego Garcia, berarti juga kelima agen rahasia dan kargo “curiannya” tetap di P. Diego Garcia.
Sementara awak
pesawat dan penumpang entah disengaja atau tak sengaja, dibuat tak
sadarkan diri akibat kekurangan oksigen. Hal ini dapat dilakukan sesuai
teori seorang ahli penerbangan tanggal 12 Maret 2014, dengan
menerbangkan pesawat di atas ketinggian normal seperti 45.000 kaki
(ketinggian normal pesawat jenis ini adalah 35.000 kaki). Pada kondisi
seperti itu, manusia di dalam pesawat bukan hanya dapat pingsan….namun
tak menutup kemungkinan tewas, karena kehabisan oksigen akibat tipisnya
tekanan udara.
Misi rahasia ini tak boleh meninggalkan saksi.
Pesawat kemudian dijatuhkan ke tengah Samudera Hindia dengan kecepatan tinggi, sehingga hancur berkeping-keping.
Jika melihat
ulasan di atas, sebenaranya kesimpulan-kesimpulan dan dugaan yang selama
ini beredar sudah “menyerempet-nyerempet” ke sana. Namun sengaja dibuat
simpang siur, karena memang para pelaku tak ingin segra ketahuan.
Diarahkan dulu
mencari ke Laut China Selatan, lalu bergeser ke arah barat, yaitu Selat
Malaka, lalu lama-lama informasi digiring ke arah Samudera Hindia,
setelah sebelumnya sempat dicurigai mengarah ke utara (Kazakhstan yang
letak nya berdekatan dengan Afghanistan !!)
Di sisi lain,
mereka juga tak akan nyaman jika pesawat tersebut hilang tanpa
jejak…..oleh karena itulah AS kemudian mengarahkan negara sekutunya,
yaitu Prancis dan Australia untuk mendapatkan “titik terang” dimana
seahrusnya mencari pesawat MH 370 yang hilang tersebut.
Sekitar 2.500 km
sebelah Barat Perth, sebagaimana yang heboh ditelusuri pesawat militer,
kapal dagang sipil dan kapal perang dari India, Norwegia, Australia,
Jepang, RRC dan AS (nah ini nih biang keroknya), selama seminggu
terakhir ini.
Hampir saja
mereka keduluan RRC, yang penginderaan satelit militernya ternyata
tanggal 20 Maret 2014 lalu juga sempat mengindera objek mengapung pada
lokasi yang berdekatan dengan yang ditemukan oleh satelit Inggris,
Prancis, dan Australia sebelumnya.
Perhatikan
betapa besarnya upaya pengarahan alutsista RRC dalam mencari pesawat
yang membawa 120-an warga negaranya ini. Namun untuk apa, RRC yang
dikenal amat menjaga kerahasiaannya sampai terpaksa mengumbar segala
alutsista nya seperti pesawat intai militer Il-76 Ilyushin, kapal
perusak anti rudal sepanjang lebih dari 150 meter, kapal perang canggih
lainnya. Jangan-jangan kapal selam mereak pun ikut “turun gelanggang”.
Ya, diduga
karena ada kargo “khusus” yang amat mereka tunggu kedatangannya, terbawa
di pesawat nahas tersebut, dan mereka harus adu cepat menenmukannya
sebelum pihak AS dan sekutunya menemukannya dan merebut balik.
Ini semua hanyalah sebuah teori konspirasi dari seseorang pengamat intelijen Indonesia yang tak sudi disebutkan identitas nya.
Itulah sebabnya
hingga hari ini, banyak pihak di Indonesia baik pengamat dunia
penerbangan, praktis seperti ketua asosiasi, pilot, petugas ATC,
termasuk keluarga korban yang masih tak percaya pesawat jatuh karena
kerusakan teknis, malah ada yang menganggap penumpang masih hidup, tak
peduli pidato pernyataan PM Malaysia Najib Razak tanggal 24 Maret 2014
yang mengatakan bahwa kemungkinan tak ada yang selamat dari keceakaan
tersebut.
Realita
Jika kondisi di
atas benar faktanya, maka seluruh keluarga korban yang ditinggal tidak
hanya menutut Malaysia untuk bertanggungjawab, namun pihak USA dan
mitranya harus bertanggungjawab juga. Peristiwaini juga bisa diambil
garis kesimpulan, bahwa USA sangat ketakutan dengan kekuatan besar ASIA
jika senjata yang dirahasiakan tersebut jatuh ketangan China.Oleh sebab
itu jatuh dan hilangnya pesawat MH370 merupakan bagian dari perang
kekuatan teknologi antara USA dan Asia dalam posisiini?siapakah yang
sebenarnya TERORIS?
Dan
sejarah akan terus mengenang peristiwa ini dan menempatkan USA sebagai
penyebab hilangnya pesawat dan menjadi musuh utama bangsa China. Mari
kita lihat apakah ending dari peristiwa ini?
Ket:
Taliban adalah organisasi teroris yang didirikan oleh suku Pashtun
dengan dukungan beberapa negara Islam seperti Arab, Chechen, Uzbek,
Tajik Punjabi. Sebagian besar anggotanya adalah mahasiswa. tujuan
utamanya adalah mengusir pendudukan NATO di Afganistan dan sekitarnya.
No comments:
Post a Comment